Ini
pengalaman saya dulu, saya memiliki kebiasaan untuk selalu mengawasi orang dan
bagaimana respon mereka. Ketika saya berjalan, berbincang atau juga saat makan
bahkan saat saya sendirian, saya suka mengawasi gerak – gerik dari orang –
orang disekitar saya, saya suka melakukannya tapi saya tidak tahu mengapa saya
melakukannya, saya hanya ingin tahu karakteristik dari tiap – tiap orang yang
saya lihat. Dengan kebiasaan itulah saya bisa tahu mana teman yang akan
mengajak kita baik dan mana teman yang membawa kita kepada sesuatu yang buruk.
Beberapa
tahun yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman, Dian namanya. Dia mempunyai sikap yang ramah
dan menyenangkan. Setiap hari ketika saya bersama dengannya, saya mencoba untuk
melihat dan mengamati tentang dirinya, saya bisa tahu kapan ketika dia sedih,
gembira dan bahagia. Suatu saat saya melihat dia bersedih, kemudian saya
berbicara dengannya bertanya kepada dia, apa yang terjadi, saya terkejut dengan
jawabannya. Dia berkata dia telah salah berteman dengan seseorang dan orang itu
menjadikannya buruk dihadapan orangtuanya.
Seakan
saya tidak percaya. Saya pribadi sangat menghormati teman – teman dan ketika
saya tahu ada orang yang menjerumuskan mereka, saya merasa sangat sedih. Namun ,
dalam hal ini saya terus berbicara dengannya, saya tidak bisa percaya bahwa dia
mengalami hal seperti itu. Dia tampak kuat,tegar dan mampu menjalani hidup
dengan baik. Tetapi karena dia telah berteman dengan orang yang salah dia
menjadi orang yang buruk dihadapan orangtuanya.
Hidup
ini ada terang dan juga gelap, silih berganti. Kita semua mungkin ingin menjadi
sinar matahari, yang memberi kehangatan. Di malam yang gelap tanpa cahaya
memang cenderung mengganggu, membuat kita merasa tidak nyaman. Namun , kita
selalu bisa kembali dan menemukan cahaya,
kita harus terus menghadapi kegelapan, tidak menyerah, bertahan hingga datang
cahaya atau kita yang mendatangi cahaya. Dan selalu ingat jika gelap dan terang
tak akan pernah bisa bersama mereka pasti datang bergantian.
Saya
selalu menempelkan kata-kata di dinding di kamar saya “ Teman – temanmu adalah
representasi dari diri kamu sendiri“. Dalam hidup saya, saya mencoba untuk
menjadi orang yang berpikir positif agar bisa menjadi orang yang sukses dan
itulah diri saya. Memang ini bisa membuat saya menjadi orang yang egois. Tetapi
kita harus memiliki standar terhadap diri kita sendiri. Jika anda ingin menjadi
sukses, berkumpullah dengan orang- orang yang sukses. Standar yang telah kita
buat dan harus kita laksanakan berguna untuk menjaga kita dan membimbing kita
menuju kesuksesan, jangan merendahkan standar yang telah kita buat jika kita tidak ingin menyesal dikemudian hari.
Tentang
Dian, saya sangat peduli dengannya, tentang apa yang telah dia alami, tetapi
itu tidak seharusnya terjadi jika Dian tidak disana bersama dengan
teman-temannya yang telah mengajaknya untuk melakukan hal tidak baik. Dian dan
juga kita harus mempunyai kekuatan untuk mengatakan “TIDAK “. Tidak suatu hal
yang kejam atau sadis atau kasar jika kita mengatakan “TIDAK “, jika kita tahu itu hal yang salah kita harus
berani menolaknya. Ibarat jika kita mengemudikan mobil di jalan, kita harus
tahu jalan yang kita lewati, jika jalan itu menuju arah yang salah dari tujuan
kita kita harus berganti arah jangan memaksakan diri untuk melewatinya , atau kita
kesasar dan menyesal. Jadi, pilihlah
teman yang baik agar kita ikut baik,
pilih teman yang sukses agar kita ikut sukses, jangan salah memilih teman atau kita
akan terperosok ke jurang karena salah memilih teman.
@tripleB
Share This :
comment 0 komentar
more_vert